November 2018 ~ CANGKULAN.COM
SELAMAT DATANG DI CANGKULAN.COM === TEKNOLOGI DAN INFORMASI PERTANIAN TERKINI ==> TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGANNYA DAN SEMOGA BERMANFAAT

Pertanian Kembali Ke Alam

Mari bertani secara bijak dengan memperhatikan lingkungan

Gunakanlah Pestisida Secara Bijaksana

Penggunaan pestisida yang tidak bijaksana akan merusak lingkungan dan mengancam kesehatan manusia

CANGKULAN.COM

Berubah Lebih Baik Untuk Memberikan Teknologi Dan Informasi Pertanian Terkini

Musuh Alami Sahabat Petani

Kenali dan jadikan musuh alami sebagai sahabat petani

CANGKULAN.COM === TEKNOLOGI DAN INFORMASI PERTANIAN TERKINI

Wednesday, November 14, 2018

Pisang Biru (Blue Java Banana)

Pada umumnya pisang memiliki kulit yang berwarna hijau saat mentah dan ketika sudah matang akan berubah menjadi berwarna kuning. Namun ternyata pisang memilik banyak warna yang unik selain warna seperti biasanya contohnya yaitu pisang biru.

Sumber gambar : himedik.com

Pisang biru biasanya hanya terdapat di daerah pedalaman pulau Jawa dan tumbuh liar di sekitar pekarangan rumah penduduk. Orang jawa menyebut pisang biru ini sebagai pisang kepok awu karena warnanya yang biru dan keabu-abuan. Para penduduk bahkan kurang tertarik untuk menanamnya karena kurang diminati di pasaran. Masih banyak yang menganggap pisang ini sebagai pisang kampung sehingga kalah pamor dengan pisang lain seperti pisang ambon atau pisang raja. Orang-orang baru menggunakan pisang ini sebagai keripik, direbus atau bahkan hanya sebagai pakan burung.

Hal ini sangat disayangkan karena sebenarnya pisang biru ini memiliki prospek yang sangat bagus untuk dikembangkan. Dari sejak tahun 1980-an sudah banyak permintaan dari pasar luar negeri seperti dari negara Jepang dan negara di eropa. Di luar negeri pisang biru ini dinamai Blue Java Banana atau pisang biru dari Jawa, bahkan ada yang menyebutnya pisang Hawai atau pisang Ice Cream karena tampak seperti beku, memiliki rasa vanila dan tekstur yang creamy/meleleh seperti es krim.

Monday, November 12, 2018

Alpukat Tanpa Biji

Alpukat (Persea americana) merupakan salah satu buah yang banyak digemari oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan selain rasanya yang enak juga banyak mengandung berbagai manfaat bagi tubuh seperti mengobati berbagai penyakit dan mempercantik kulit. Walaupun punya berbagai manfaat, disadari atau tidak pada saat kita akan mengkonsumsi alpukat biasanya terdapat biji alpukat yang besar, hal itu sangat disayangkan karena dapat mengurangi bagian daging buahnya. 


Nah, jika anda ingin makan alpukat tanpa harus membuang bijinya saat ini alpukat tanpa biji bukanlah sesuatu yang mustahil atau sebuah mimpi lagi, pasalnya di Spanyol sudah ada alpukat tanpa biji bahkan sekarang sudah mulai banyak di budidayakan di Indonesia.

Dikutip dari Dairy Meal, buah alpukat tanpa biji ini dinamai "Cocktail Avocado" (alpukat koktail). Buahnya memiliki ukuran buah yang lebih kecil dari alpukat biasanya dan sepintas terlihat seperti mentimun, bentuknya lebih ramping dan memiliki panjang sekitar 5-8 cm. Hebatnya lagi selain tanpa biji, kulitnya pun bisa dimakan juga sehingga semuanya tidak ada yang terbuang.

Dari segi rasa, alpukat koktail ini memiliki tekstur yang lembut serta rasanya lebih lezat dan creamy dibanding alpukat biasanya sehingga sering digunakan oleh para chef kelas dunia. Alpukat ini sangat cocok untuk dapat dimakan secara utuh atau bisa dijadikan campuran salad. 

Sumber : idntimes.com

Mangga Alpukat

Mangga Alpukat merupakan hasil dari penelitian Dinas Pertanian Kabupaten Pasuruan, tepatnya yaitu di Balai Penelitian di daerah Cukurgondang, Grati, Kabupaten Pasuruan. 

Mangga Alpukat ini merupakan varietas baru dari Mangga Gadung dan pada awalnya diberi nama Klonal 21 karena merupakan hasil kloning dari Mangga Gadung yang ke-21. Selanjutnya karena karakteristik buahnya mirip seperti alpukat dan supaya lebih mudah di sebutkan pemerintah setempat menamainya dengan "Mangga Alpukat".


Buah mangga ini memang memiliki keunikan tersendiri seperti halnya alpukat, walaupun rasanya tidak seperti alpukat namun jika kita membelah dua mangga ini bagian dalamnya akan seperti halnya buah alpukat. Bagian atas dan bawahnya akan terpisah, bagian atasnya berisi daging buah saja dan bagian bawahnya masih terdapat biji atau peloknya.

Dilihat dari bentuk, ukuran dan warna buahya Mangga Alpukat ini memang tidak terlihat berbeda dengan Mangga Gadung lainnya. Pohon Mangga Alpukat ini tumbuh tidak terlalu tinggi sehingga bisa dipetik langsung tanpa memanjat pohonnya terlebih dahulu. Selain itu mangga ini memiliki beberapa keunggulan lainnya, diantaranya yaitu :
1. Daging buah lebih tebal
2.Tekstur daging buahnya lebih padat
3. Jumlah seratnya lebih sedikit
4. Kadar pati lebih tinggi
5. Kadar air rendah

Keunikan lain dari Mangga Alpukat ini yaitu tidak bisa ditanam disembarang daerah. Jika mangga ini ditanam di daerah lain maka ketika berbuah rasa buahnya akan berbeda. Mangga ini hanya cocok ditanam di tanah yang berjenis tanah hitam atau berlempung dengan kelembaban yang tidak terlalu tinggi ataupun tidak terlalu tinggi. Bahkan di daerah Pasuruan pun tidak semua cocok jika ditanam Mangga alpukat, hanya khusus di daerah Rembang saja yang cocok untuk pertumbuhannya.

Walaupun sudah mulai banyak dibudidayakan di daerah Rembang dan harganya relatif masih terjangkau yaitu di tingkat petani Rp. 35.000/Kg dan di pasar atau toko Rp. 60.000/Kg namun Mangga ini masih terhitung langka untuk ditemui dipasaran karena sudah banyak yang pesan. Pemasarannya pun sudah ke luar pulau jawa bahkan ke luar negeri seperti Singapura dan Malaysia. 

Sumber : takaitu.com

Monday, November 5, 2018

Pisang Dengan Kulit Yang Bisa Dimakan

Pada umumnya apabila kita makan buah pisang pasti tidak dengan kulitnya. Namun di Jepang kini telah berhasil mengembangkan pisang jenis baru dengan kulit yang bisa dimakan. Pisang ini pertama kali dikembangkan oleh Setzuko Tanaka yaitu seorang manager pengembangan teknologi di D&T Farm, Prefektur Okayama, wilayah barat Jepang. Pisang ini diberi nama "Mongee" (diucapkan Mon-gay) yang mempunyai arti pisang luar biasa. Dengan adanya penemuan pisang Mongee ini, akan membuat para penikmat pisang di Jepang tidak perlu khawatir lagi dengan sampah kulit pisang karena dapat memakan pisang beserta kulitnya.


Pisang Mongee ini berhasil diperoleh dengan teknik penanaman "Prezee Thaw Awakening" yang merupakan teknik pembekuan seperti pada zaman es. Teknik ini yaitu dengan cara menanama pisang pada suhu dingin yang ekstrim yaitu pada suhu sekitar minus 60 derajat Celcius, kemudian menanam kembali pisang tersebut pada lingkungan dengan peningkatan suhu hingga 63 derajat Celcius. Perbedaan suhu yang sangat signifikan ini memaksa tanaman untuk melakukan proses pertumbuhan yang cepat sehingga dapat menghasilkan pisang dengan kulit yang lembut dan tipis. Dengan teknik ini juga dapat mempercepat pertumbuhan pisang sehingga pisang dapat dipanen dalam jangka waktu 4 bulan saja.

Pisang yang ditanam dengan teknik ini secara sekilas tidak terlihat berbeda dengan pisang pada umumnya. Namun selain dapat dimakan dengan kulitnya dan umur panennya yang lebih cepat, pisang Mongee ini juga memiliki rasa yang lebih manis jika dibandingkan dengan buah pisang dari pohon yang ditanam secara konvensional atau ditanam secara biasa.

Bagi anda yang ingin mencoba menikmati atau membelinya anda harus sabar dan antri terlebih dahulu, hal ini karena perusahaan yang memproduksi pisang Mongee yaitu D&T hanya menjual 10 sisir per minggunya dengan harga cukup mahal yaitu sekitar 648 Yen atau sekitar 80 ribu rupiah per sisirnya.

Sumber : internasional.kompas.com