Gulma adalah tanaman pengganggu yang tumbuh diantara tanaman utama. Gulma mengganggu karena bersaing dengan tanaman utama terhadap kebutuhan unsur hara, air, cahaya dan ruang tumbuh, sehingga produksi tanaman menjadi tidak optimal. Berdasarkan morfologinya jenis gulma yang tumbuh diantaranya adalah sebagai berikut :
Teknik pengendalian gulma pada dasarnya dapat dilakukan dengan berbagai teknik seperti secara manual, mekanis, teknik budidaya maupun dengan penggunaan bahan kimia yaitu dengan herbisida. Alasan penggunaan herbisida yaitu mampu menaikkan produktivitas petani seperti penggunaan tenaga kerja yang lebih sedikit, waktu pelaksanaan pengendalian gulma relatif singkat serta biaya yang lebih murah.
Herbisida (dari bahasa Inggris herbicide) adalah senyawa atau material yang disebarkan pada lahan pertanian untuk menekan atau memberantas tumbuhan yang menyebabkan penurunan hasil. Gulma ini harus dikendalikan karena dapat menyebabkan kompetisi dalam mendapatkan hara di tanah, perolehan cahaya matahari dan keluarnya substansi alelopatik tumbuhan lain yang tidak diinginkan keberadaannya sehingga dapat mengganggu pertumbuhan tanaman yang dibudidayakan.
- Jenis gulma golongan berdaun lebar ( broad leaves) seperti : krokot (Portulaca sp), bayam (Amaranthus sp)
- Jenis gulma golongan rumput (grasses) seperti : rumput grinting (Cynodon dactylon), lulangan (Eluisine indica)
- Jenis gulma dari golongan teki (Sedges) seperti : rumput teki (Cyperus rotundus)
Teknik pengendalian gulma pada dasarnya dapat dilakukan dengan berbagai teknik seperti secara manual, mekanis, teknik budidaya maupun dengan penggunaan bahan kimia yaitu dengan herbisida. Alasan penggunaan herbisida yaitu mampu menaikkan produktivitas petani seperti penggunaan tenaga kerja yang lebih sedikit, waktu pelaksanaan pengendalian gulma relatif singkat serta biaya yang lebih murah.
Herbisida (dari bahasa Inggris herbicide) adalah senyawa atau material yang disebarkan pada lahan pertanian untuk menekan atau memberantas tumbuhan yang menyebabkan penurunan hasil. Gulma ini harus dikendalikan karena dapat menyebabkan kompetisi dalam mendapatkan hara di tanah, perolehan cahaya matahari dan keluarnya substansi alelopatik tumbuhan lain yang tidak diinginkan keberadaannya sehingga dapat mengganggu pertumbuhan tanaman yang dibudidayakan.
Herbisida menurut aplikasinya umumnya dikenal tiga macam saat pengaplikasiannya yaitu : 1. Herbisida pratumbuh (pre-emergence herbicides), yang diaplikasikan sebelum gulma tumbuh; 2. Herbisida pascatumbuh (post-emergence herbicides), diaplikasikan sesudah gulma tumbuh; 3. Herbisida pascatumbuh awal (earyl post-emergence herbicides), diaplikasikan di awal pertumbuhan biji-biji gulma. Selain itu dalam penggunaan herbisida, ada istilah herbisida selektif yaitu herbisida yang mampu mengendalikan gulma sasaran tanpa meracuni tanaman pokoknya. Contohnya yang berbahan aktif atrazin, ametrin yang selektif terhadap tanaman jagung. Sedangkan herbisida yang non selektif adalah herbisida yang meracuni hampir semua jenis tumbuhan, terutama yang masih hijau, termasuk tanaman pokoknya. Contohnya bahan aktif Gliposat, sulfosat dan paraquat.
Dari cara kerjanya herbisida ada 2 macam, herbisida kontak dan herbisida sistemik. Herbisida kontak adalah herbisida yang berguna untuk menyiang gulma dengan cara langsung mengganggu tanaman untuk berfotositensis, gulma yang secara langsung terkena herbisida kontak akan mati. Herbisida sistemik adalah herbisida yang cara kerjanya dengan mengganggu enzim yang berperan dalam membentuk asam amino yang dibutuhakan tanaman, dan mudah menyerap ke seluruh jaringan tanaman, gulma akan mati sampai akar-akarnya.
Berikut ini beberapa contoh merk herbisida yang sering digunakan petani jagung lengkap dengan penjelasan bahan aktif dan cara penggunaanya :
1. Herbisida Bahan Aktif Isopropil Amina Glisofat
Merk dagang herbisida ini antara lain : Roundup, Rambo, Glisat, Bionasa, Konup, Basmilang, Glibas dan lain-lain. Fungisida ini bekerja secara sistemik reaksi perlahan tetapi merusak jaringan rumput sampai akarnya. Cara penggunaanya pada tanaman jagung : Penanam
an jagung tanpa olah tanah, satu minggu sebelum tanam atau 1-2 hari sesudah tanam pada tanaman jagung disemprotkan secara merata pada hamparan rumput, dosis pemakain 200 ml per tangki sprayer atau 17 liter.
an jagung tanpa olah tanah, satu minggu sebelum tanam atau 1-2 hari sesudah tanam pada tanaman jagung disemprotkan secara merata pada hamparan rumput, dosis pemakain 200 ml per tangki sprayer atau 17 liter.
2. Herbisida Bahan Aktif Mesotrion 50 g/l + Atrazin 500g/l
Herbisida ini khusus untuk tanaman jagung bekerja secara sisitemik. Cara penyemprotanya : dilakukan pada tanaman jagung umur 10-21 hst, dosis pemakainnya 60 cc untuk Calaris dan 30 cc untuk surfaktannya, disemprotkan merata disekitar tanaman jagung dan tidak pengaruh terhadap tanaman jagung bila terkena semprot.
3. Herbisida Bahan Aktif Parakuat diklorida 276 g/l
Merk dagangnya antara lain : Gramoxon, Noxon, Nixon, Top zone,Tamaxon dan lain–lain. Herbisida ini bekerja secara kontak langsung, penggunaan pada tanaman jagung yaitu disemprotkan pada tanaman umur mulai 1 bulan keatas, cara penyemprotan dilakukan disekitar akar tanaman jagung dan jangan sampai terkena tunas jagung, bila terkena dapat menimbulkan kematian pada tanaman, sebaiknya spuyer tangki semprot diberi tudung atau pengaman agar semprotan herbisida tidak sampai terkena daun muda atau tunas jagung. Dosis pemakaiannya : 2 ½ - 3 tutup kemasannya atau 80-90 cc per tangki semprot ( 17 liter).
Merk dagangnya antara lain : Gramoxon, Noxon, Nixon, Top zone,Tamaxon dan lain–lain. Herbisida ini bekerja secara kontak langsung, penggunaan pada tanaman jagung yaitu disemprotkan pada tanaman umur mulai 1 bulan keatas, cara penyemprotan dilakukan disekitar akar tanaman jagung dan jangan sampai terkena tunas jagung, bila terkena dapat menimbulkan kematian pada tanaman, sebaiknya spuyer tangki semprot diberi tudung atau pengaman agar semprotan herbisida tidak sampai terkena daun muda atau tunas jagung. Dosis pemakaiannya : 2 ½ - 3 tutup kemasannya atau 80-90 cc per tangki semprot ( 17 liter).
4. Herbisida Bahan Aktif Tropamezon 330 g/l + Atrazin 500g/l + Adjuvant 330g/l (perekat)
Merk dagannya : Convey, 1 paket Convey terdiri dari 3 botol yang terdiri dari 3 bahan aktif diatas . Herbisida ini sangat selektif yaitu khusus untuk tanaman jagung, herbisida ini mempunyai reaksi kuat untuk rumput / gulma yang sudah tua dan mengakar kuat yang sulit ditanggulangi dengan herbisida Calaris 550 SC. Aplikasi / pemakaianya pada tanaman jagung umur diatas 21 hst. Disemprotkan secara merata pada rumput dibawah tanaman jagung dan tidak ada efeknya terhadap tanaman jagung.
Selain itu anda bisa mencoba membuat ramuan sendiri seperti :
Campuran Roundup + Ally + Urea + Air
Bahan dan alat :
- 1 jerigen (20 liter ) Roundup (atau sejenisnya)
- 2 botol (250 gram/botol) Ally (atau sejenisnya)
- 20 kg pupuk Urea
- 3 buah jerigen kosong kapasitas 20 liter
- Air panas murni 4 liter
- Air dingin murni 16 liter
- Drum kosong 100 atau 200 liter
- 1 buah kayu pengaduk
Cara membuatnya :
1. Masukkan ke drum 100 liter air panas 4 liter dan Ally 2 botol, kemudian aduk pakai kayu pengaduk sampai Ally-nya menyatu dengan air
2. Masukkan 16 liter air dingin dan masukkan 20 kg urea, kemudian aduk sampai semuanya tercampur
3. Masukkan 20 liter Roundup kemudian aduk lagi
4. Setelah itu maka didapat campuran Roundup+Ally+Urea+Air sebanyak 60 liter dan masukan kedalam 3 jerigen masing-masing berisi 20 liter. Campuran siap digunakan dengan dosis 100-120 cc per tangki sprayer.
Sumber :
Wikipedia
Tanamanbawangmerah.blogspot.com
Infowongtani.blogspot.co.id
Tanamanbawangmerah.blogspot.com
Infowongtani.blogspot.co.id
0 komentar:
Post a Comment